Seperti hembusan nafas, perhatian itu menyawai tubuh
menyeka letih yang melekat, membasuh perih tak tertahan…
seperti belaian sang dewi..hangat mengalir dari sentuhan
tangannya..
meresap ke ruang-ruang tubuh paling dalam memberi hangat
pada jiwa
tatapan seindah pelangi..memberi warna di setiap hati
kelam..
membasahi ranting hati yang haus..
apakah dia?
Adakah ini nyata, atau ilusi? Ataukah hanya sementara dan
akan membunuhku akhirnya..
Ya biarlah…biarlah sambil kumimpikan dalam tidurku..
Sampai pada saatnya ia akan berhenti, tentu tak akan
kubiarkan dia lepas dari mimpiku
Biarkan menghiasi hidupku, beri sedikit ruang tenang saat
teringat dirinya
Sampai pada saat ia jenuh dengan nyataku, biarlah ia pergi
tanpa harus tau..aku menyimpan hatinya untukku, aku mengunci hatinya di satu
tempat dalam batinku…
Sampai waktu tak berarti, biarlah ia menua termakan usia,
tanpa harus tau betapa tetap segarnya wajahnnya di anganku…
Atau sampai perhatian itu tak mungkin lagi menjadi nafasku…biar
ku simpan simfoni suara, bahasa tubuh dan ingatanku akannya sampai nafas-nafas
terakhir yang ada..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar