Senin, 30 Agustus 2010

Seperti hembusan nafas


Seperti hembusan nafas, perhatian itu menyawai tubuh
menyeka letih yang melekat, membasuh perih tak tertahan…
seperti belaian sang dewi..hangat mengalir dari sentuhan tangannya..
meresap ke ruang-ruang tubuh paling dalam memberi hangat pada jiwa
tatapan seindah pelangi..memberi warna di setiap hati kelam..
membasahi ranting hati yang haus..
apakah dia?
Adakah ini nyata, atau ilusi? Ataukah hanya sementara dan akan membunuhku akhirnya..
Ya biarlah…biarlah sambil kumimpikan dalam tidurku..
Sampai pada saatnya ia akan berhenti, tentu tak akan kubiarkan dia lepas dari mimpiku
Biarkan menghiasi hidupku, beri sedikit ruang tenang saat teringat dirinya
Sampai pada saat ia jenuh dengan nyataku, biarlah ia pergi tanpa harus tau..aku menyimpan hatinya untukku, aku mengunci hatinya di satu tempat dalam batinku…
Sampai waktu tak berarti, biarlah ia menua termakan usia, tanpa harus tau betapa tetap segarnya wajahnnya di anganku…
Atau sampai perhatian itu tak mungkin lagi menjadi nafasku…biar ku simpan simfoni suara, bahasa tubuh dan ingatanku akannya sampai nafas-nafas terakhir yang ada..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger